Setelah menikmati seminggu di Ulsan, kita nyempetin mampir ke Seoul. Perjalanan dari Ulsan – Seoul bisa ditempuh dengan 3 cara, naik bis/mobil, kereta, pesawat. Berangkatnya kita milih naik Kereta, dari Ulsan, mesti naik bus dlu ke stasiunnya di down town sekitar 1 jam. Trus lanjut naik kereta 2.5 jam. Lumayan jauh ya..tapi sampe Seoul terbayar perjalanan jauhnya. Kotanya rapih, bersih, metropolitan bgt, berasa kayak ada di Sudirman nya Jakarta (eh, Sudirman macet deh), apalagi kita nginep di Myeondong Hostel yang letaknya ditengah-tengah daerah perkantoran gtu..ke stasiun tinggal jalan 100meter, ke pusat perbelanjaan Myeondong dan ke Cheonggyecheon stream juga deket. Hostelnya dari segi lokasi strategis, makanya full terus. Klo dari kenyamanan lumayanlah, kamar mandi didalem, kulkas mini juga ada di kamar, sharing kitchen juga nyediain air putih, kopi, dan teh free selama 24 jam. Suhu di Seoul waktu kita dateng lebih dingin dari Ulsan, sekitar 9derajat, kalo pagi malah suka drop jadi 6 derajat.
Train Station Ulsan to Seoul Ready to go.. Myeondong Hostel Lobby |
Rencananya kita stay di Seoul 5 hari 4 mlm dikurangi 2 hari untuk perjalanan. Bagus udah nyiapin itinerary tempat yang bakal kita kunjungin. Hari pertama sampe Seoul, kita jalan2 malem ke Myeondong shopping street. Kesan pertama Myeondong sama seperti shopping street lainnya, rame, banyak turis-turis dari Malaysia, Jepang dan Indonesia. Toko-toko makeup juga bertebaran dimana-mana. Kayaknya orang Korea dari kecil udah diajarin make up. Sempet masuk ke salah satu toko, penuh banget sama abege Korea dengan keranjang belanjaan yang full semua. Mereka beli make up kayak lagi jajan ke alfam*rt. Langsung comot sana sini. Sedangkan gw dateng dengan muka tanpa makeup dan penuh jerawat. (Oh well.. bawaan hamil ya). Setelah dari Myeondong, besok paginya kita ke Gyeongbokgung Palace. Tapi ternyata diluar dugaan cuaca hari itu hujan. Sempet foto-foto didepan monument Admiral Yi SunShin sebelum hujan dan berteduh dulu di lotteria. Karena ujannya belum reda juga, akhirnya kita mutusin untuk masuk museum nya karena indoor. Asik bgt lho di dalem museumnya kita bisa belajar nulis nama pake tulisan Hangul, trus nonton 4D kisahnya Yi Sunshin. Agenda ke Gyeongbokgungnya kita tunda karena cuaca yang gak mendukung, dari museum kita ke Dongdaemun Market, ini tempat belanja tapi bukan shopping street, bentuknya kayak tanah abang atau mangga dua gtu. Katanya siy disini murah-murah, tapi ati2 lho banyak barang “made in China”. Setelah ngubek-ngubek Dongdaemun market, kita lanjut ke Itaewon. Daerah ini bernuansa Islami, banyak yang jual makanan halal dan ada restoran Indonesia dengan harga yang gak mungkin kita bandingin sama di Jakarta. hehe Kita juga mampir shalat di Seoul Central Mosque, abis itu langsung pulang karna bumil udah gak kuat jalan alias pegel.
Hari berikutnya kita ke Hanok Bukchon. Tempat ini adalah perkampungan rumah tradisional Korea. Menurut sejarah, perkampungan ini tempat tinggal pejabat dan anggota keluarga kerajaan. Jalanan perkampungannya itu naik turun, jadi lumayan bgt buat bumil, tapi sepanjang jalan menuju perkampungannya banyak toko-toko aksesoris dan coffee shop. Jadi kalo sambil minum hot chocolate ato ngemil gak berasa kok. Ahahaaa.. Karna cuaca cerah, kita lanjut ke Gyeongbokgung. Sampe lokasi pas bgt lagi ada upacara pergantian penjaga gerbang. Setelah liat upacaranya, kita masuk ke dalem. Sebelumnya beli tiket dlu, harga tiketnya klo gak salah 4000won per orang. Didalem kita disuguhin bangunan-bangunan bernuansa Korea kuno. Kayak ada dijaman kerajaan Korea. Suasananya tambah bagus karena daun-daun ditamannya berubah kekuningan. Puas muter-muter didalem, kita keluar dan sempetin foto sama penjaga gerbangnya. Kebetulan di depan Gyeongbokgung lagi ada bazaar. Banyak makanan dari berbagai Negara, sayangnya kok dari Indonesia gak ada ya..
Hari ketiga kita ke Namsan Tower. Tempat ini paling gw inget karena ada di drama korea BBF favorit gw. Ini adalah tempat Gu Jun Pyo nunggu Geum Jan Di dan akhirnya mereka terjebak di Namsan Cable Car. Kita juga sempet foto-foto di Lock Love. Biasanya banyak pasangan yang dateng naroh gembok dengan inisial nama pasangan atau tanggal mereka berkunjung, trus kuncinya dibuang, katanya siy symbol unbreakable love. Setelah seharian muter-muter kita balik ke hostel buat istirahat. Maklum karena bawa bumil dan grandma grandpa jadi emang banyak agenda istirahatnya. Setelah istirahat, malemnya kita ke Seoul Lantern Festival 2013 di Cheonggyecheon stream. Keren-keren lampionnya. Ada bazaar makanan juga disekitarnya, lama-lama kita jadi punya jajanan favorit.. emang dasar demen jajan. Hihihi Besoknya paginya kita mesti check out pagi-pagi dan balik ke Ulsan. Pulangnya kali ini kita nyobain naik bus, wlwpun dengan waktu tempuh yang lebih lama (sekitar 5 jam). Overall, Seoul itu kota metropolis, populasi penduduknya cukup padat, tapi didukung infrastrukturnya yang sudah maju membuat kota ini tetap teratur. Sistem subwaynya juga udah bagus. Indonesia perlu meniru niii.. ^^
No comments:
Post a Comment